Si Emen seorang penyelia pemasaran di sebuah perusahaan celana dalam, ingin mengetahui berapa rata-rata celana dalam yang dimiliki oleh para pria di kota XXX. Pada hari pertama dia melakukan survei kepada A, B dan C. Pada si A di bertanya :

Emen : “mas berapa celana dalam yang anda punya ?”

A : “saya punya 2”

Emen : “bagaimana anda pake setiap harinya ?”

A : “satu saya pake, besok saya cuci dan pake yang satu lagi”

Emen (dalam hati) : “wah bisa turun penjualan saya nanti

Pada si B si Emen bertanya :

Emen : “mas berapa celana dalam yang anda punya ?”

B : “saya punya 7”

Emen : “bagaimana anda pake setiap hari ?”

B : “saya kasih nomor setiap celana, nomor 1 untuk hari senin, 2 untuk hari selasa, dst. sampai nomor 7 untuk hari minggu.”

Emen (dalam hati) : “nah ini baru tepat buat dijadikan pelanggan”

Pada si C dia bertanya :

Emen : “mas berapa celana dalam yang anda punya ?”

C : “saya punya 12.”

Emen : “12, wah banyak bener. Gimana cara pakenya mas ?”

C : “saya kasih nomor 1 sampai 12. Yang nomor 1 saya pake untuk bulan Januari, nomor 2 untuk Februari, dst. yang nomor 12 untuk bulan Desember.”